KEMISKINAN MASYARAKAT

Kemiskinan di negara yang sedang berkembang menjadi masalah yang sangat rumit di selesaikan meskipun kebanyakan negara-negara ini sudah berhasil melaksanakan pembangunan ekonominya dengan tingkat pertumbuhan produksi pendapatan nasional yang tinggi, namun pada saat bersamaan telah terjadi peningkatan ketimpangan distribusi pendapatan antarakelompok kaya dan kelompok miskin, sehingga kemiskinan relativ semangkin meningkat terutama di wilayah perdesaan.

Disaat ini kemiskinan perdesaan menjadi masalah utama dalam proses pelaksanaan pembangunan di daerah perdesaan, karena sebagian besar penduduk miskin tingal di daerah perdesaan dan karakteristik penyebab kemiskinan struktural yang di alami sangat banyak. Selain itu kebijakan pamerintah yang mengalokasikan anggaran pembangunan yang lebih besar di daerah perkotaan dari pada daerah perdesaan, merupakan salah satu penyebab daerah perdesaan semangkin tertinggal dan kemiskinan struktural semangkin bertambah di daerah perdesaan.

Kenyataan menunjukan bahwa sebagian besar penduduk miskin bermungkim di wilayah perdesaan, maka pembagunan perdesaan sebagai bagian dari pembangunan nasional harus mendapat prioritas utama. Konsep ini merupakan upaya penanggulangan kemiskinan yang menempatkan wilayah perdesaan sebagai prioritas dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu pada 30 april 2007 presiden Susilo Bambang Yudhoyono meluncurkan program pengetas kemiskinan yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM mandiri). Program ini merupakan scalin up (pengembangan yang lebih luas) dari program-program penangulangan kemiskinan pada era-era sebelumnya. PNPM mandiri digagas untuk menjadi payung (koordinasi) dari puluhan departemen yang ada pada saat itu, khususnya yang mengunakan konsep pemberdayaan masyarakat sebagai pendekatan operasionalnya. Bicara soal PNPM mandiri masyarakat akan di bingungkan dengan banyaknya istilah PNPM mandiri yang dilengkapi dengan akronim sektoral, yaitu : PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri Generasi, PNPM Mandiri RESPEK, PNPM Mandiri Pasca Bencana, PNPM Mandiri R2PN, PNPM Mandiri Perkotaan dan PNPM Mandiri Pariwisata. Semua program tersebut merupakan program-program yang mendukung dan bernaung di bawah PNPM Mandiri.

Penyebab kemiskinan dapat terjadi karena kondisi alamiah dan ekonomi, kondisi struktural dan sosial, serta kondisi kultural (budaya). Kemiskinan alamiah dan ekonomi timbul akibat keterbatasan sumber daya alam, manusia, dan sumber daya lain sehingga peluag produksi relatif kecil dan tidak dapat berperan dalam pembangunan. Kemiskina struktural dan sosial disebabkan hasuil pembangunan yang belum merata, tantanan kelembagaan dan kebijakan dalam pembangunan. Sedangkan kemiskinan kultural atau budaya disebabkan sikap atau kebiasaan hidup yang merasa kecukupan sehingga menjebak seseorang dalam kemiskinan.

Sahdan (2005:46) mengemukakan penyebab kemiskinan di desa yang hingga saat ini tetap menjadi kantong utama kemiskinan dimana 60% penduduk miskin di indonesia tinggal di daerah perdesaan. Penyebab utama kemiskinan desa yaitu: (1) pendidikan yang rendah; (2) ketimpangan pemilikan modal dan lahan pertanian; (3) ketidakmerataan investasi di sektor pertanian; (4) alokasi anggaran kredit yang terbatas; (5) terbatasnya kesediaan bahan kebutuhan dasar; (6) pengelola ekonomi secara tradisional; (7) rendahnya produktifitas dan pembentukan modal; (8) budaya menabung yang belum berkembang; (9) tidak adanya jaminan sosial bagi masyarakat desa; dan (10) rendahnya jaminan kesehatan.


Comments

Popular posts from this blog

Manfaat Ilmu Al Jarh wa Al Ta’dil

MAKALAH ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN

Doktin Doktrin Qodariyah

Pengertian Pertumbuhan Perusahaan (Growth)

Pengertian Wisatawan